Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa

PENDEKATAN KOMUNIKATIF
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

Disusun Oleh:
Nama: Aprilia Wulandari
Prodi: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2016 A
NIM: 16188201021



STKIP PGRI PASURUAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2016 A
NOVEMBER 2017

KATA PENGANTAR 

       Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. 
       Penulis menyusun makalah yang berjudul “ Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa ” ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Pembelajaran. Saya berterima kasih kepada Bapak Bayu Firmansyah selaku dosen Mata Kuliah Metode Pembelajaran STKIP PGRI Pasuruan yang telah memberikan tugas ini kepada saya. 
Tak ada gading yang tak retak
Tak ada karya manusia yang sempurna
        Dari peribahasa di atas, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya, dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mohon saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun, demi perbaikan isi dari makalah yang akan datang. Akhirnya, penulis berharap dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pembaca. 



Pasuruan, 1 Desember 2017


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
  Pendekatan komunikatif adalah pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang menekankan pada kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dalam situasi keseharian. Pembelajaran bahasa yang bertujuan agar siswa mampu berkomunikasi menggunakan bahasa target memiliki faktor-faktor penentu komunikasi yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut meliputi siapa berbicara dengan siapa, tujuan, tempat, waktu, konteks kebudayaan dan suasana, jalur dan media, peristiwa berbahasa (Dadan djuanda,2008).
       Dalam proses belajar mengajar seorang mahasiswa, dituntut harus mampu mengemukakan pendapatnya secara lisan. Keterampilan berbicara pada dasarnya harus dimiliki oleh semua orang yang di dalam kegiatannya membutuhkan komunikasi, baik yang sifatnya satu arah maupun yang timbal-balik ataupun keduanya (Kusuma, 2008).

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendekatan komunikatif?
2. Apa saja ciri-ciri pendekatan komunikatif?
3. Apa manfaat dan kekurangan pendekatan komunikatif?
4. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan komunikatif?
5. Bagaimana implementasi pendekatan komunikatif?
6. Apa contoh pembelajaran dengan pendekatan komunikatif?

1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian pendekatan komunikatif.
2. Menjelaskan ciri-ciri pendekatan komunikatif.
3. Menjelasakan manfaat dan kekurangan pendekatan komunikatif.
4. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan komunikatif.
5. Menjelaskan implementasi pendekatan komunikatif.
6. Memberikan contoh pembelajaran dengan pendekatan komunikatif.


BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendekatan Komunikatif
  Pendekatan komunikatif adalah sistem pembelajaran yang menekankan pada aspek komunikasi, interaksi, dan mengembangkan kompetensi kebahasaan, serta keterampilan berbahasa (menyimak, membaca, menulis, berbicara) sebagai tujuan pembelajaran bahasa dan mengakui bahwa ada kaitannya dengan kegiatan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
  Pendekatan komunikatif di Indonesia muncul pada tahun 1980 karena adanya ketidakpuasan akan beberapa teori bahasa (tradisional, struktural, dan mentalistik) yang hanya menekankan pembelajaran bahasa pada teori saja, tanpa memperhatikan bagaimana cara penggunakan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

2. Ciri-Ciri Pendekatan Komunikatif
a. Mengutamakan makna sebenarnya daripada tata gramatikalnya 
b. Adanya kegiatan komunikasi fungsional dan interaksi sosial yang saling berkaitan  
c. Pembelajaran berorientasi pada pemerolehan kompetensi komunikatif, bukan ketepatan gramatikal (pemahaman untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari)
d. Pembelajaran diarahkan pada modifikasi dan peningkatan murid dalam menemukan kaidah bahasa lewat kegiatan berbahasa (learning by doing)
e. Materi pembelajaran berangkat dari analisis kebutuhan berbahasa pembelajaran

3. Manfaat dan Kekurangan Pendekatan Komunikatif
a. Manfaat pendekatan komunikatif
• Siswa termotivasi untuk mengembangkan keterampilan berbahasanya setelah mengetahui bahwa ada kaitannya dengan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
• Siswa akan lebih mudah untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sosialnya
• Siswa tidak hanya memiliki pengetahuan tentang kebahasaan, tetapi juga memiliki kompetensi untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
b. Kekurangan Pendekatan Komunikatif
• Guru harus kreatif menciptakan suasana belajar yang mampu membuat siswa untuk aktif dan interaktif. Bila guru tidak kreatif, maka pembelajaran akan tidak menarik
• Bila siswa tidak memiliki pengatahuan interaksi dan komunikasi yang cukup baik atau siswa cenderung pasif, maka siswa akan kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran
4. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Komunikatif
a. Tahap persiapan, guru perlu merumuskan tujuan pembelajaran dan menyiapkan berbagai strategi yang berhubungan dengan pokok bahasan yang diajarkan.
b. Tahap pelaksanaan, guru menyajikan materi pelajaran dengan memanfaatkan pendekatan komunikatif, sehingga menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan efesien.
c. Tahap evaluasi, guru mengadakan evaluasi materi pelajaran

5. Implementasi Pendekatan Komunikatif
a. Konteks dan tema digunakan untuk mengembangkan perbendaharaan kata siswa. Tujuannya adalah agar pembelajaran bahasa berlangsung dalam suasana kebahasaan yang wajar, tidak disajikan dalam kalimat-kalimat yang sulit dimengerti siswa, misalnya penggambaran kegiatan di rumah, di dapur, di jalan, di desa, di sekolah, dan sebagainya.
b. Bahasa sebagai alat komunikasi digunakan untuk bermacam-macam fungsi sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh penutur, misalnya :
1)    Untuk menyatakan informasi faktual (melaporkan, menanyakan, mengoreksi, dan mengidentifikasi)
2)    Menyatakan sikap intelektual (menyatakan setuju atau tidak setuju, menyanggah, dan sebagainya)
3)    Menyatakan sikap emosional (senang, tidak senang, harapan, kepuasan, dan sebagainya)
4)    Menyatakan sikap moral (meminta maaf, menyatakan penyasalan, penghargaan, dan sebagainya)
5)    Menyatakan perintah (mengajak, mengundang, memperingatkan, dan sebagainya).
Pengajian fungsi itu sebaiknya disajikan di dalam konteks, tidak dalam bentuk kalimat-kalimat yang lepas.
c. Pembelajaran menekankan pada pengembangan kompetensi bahasanya, bukan pada pengetahuan bahasanya saja, sehingga siswa dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam merancang materi pengajaran yang mengacu pada pendekatan komunikatif menurut Brown, yaitu:
1)    Tujuan pembelajaran di dalam kelas difokuskan pada semua komponen dari kemampuan berkomunikasi
2)    Teknik dalam pembelajaran bahasa dirancang untuk melibatkan siswa dalam penggunaan bahasa yang pragmatis, autentik, fungsional dan bermakna
3)    Kelancaran dan ketepatan berbahasa yang dapat melandasi teknik-teknik komunikatif
4)    Siswa pada akhirnya harus menggunakan bahasa, baik secara produktif maupun reseptif.

6. Contoh Pembelajaran dengan Pendekatan Komunikatif
a. Ketika tanya jawab antara siswa dengan guru, maka akan terjadi interaksi dan pertukaran informasi
b. Ketika siswa menggunakan keterampilan berbahasanya (menyimak, membaca, menulis, dan berbicara), maka secara langsung maupun tidak, telah terjadi pembelajaran dengan pendekatan komunikatif
c. Simulasi dan bermain peran. Contoh :
1)      Siswa diminta membayangkan dirinya ada dalam situasi yang dapat terjadi di luar kelas. Ini dapat saja berupa kejadian yang sederhana, misalnya bertemu seorang teman di jalan, tetapi dapat pula kejadian yang bersifat kompleks, negosiasi di dalam bisnis. 
2)      Siswa diminta memilih peran tertentu dalam suatu situasi. Dalam beberapa kasus, mungkin mereka berlaku sebagai dirinya sendiri, tetapi dalam beberapa kasus-kasus lain mungkin mereka memperagakan sesuatu, di dalam simulasi
3)      Mereka diminta berbuat seperti kalau situasi ini benar-benar terjadi, sesuai dengan peran mereka masing-masing. Permainan peran tidak selalu dalam bentuk akting, tetapi dapat juga dalam bentuk debat, atau improvisasi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
  Pendekatan komunikatif adalah sistem pembelajaran yang menekankan pada aspek komunikasi, interaksi, dan mengembangkan kompetensi kebahasaan, serta keterampilan berbahasa (menyimak, membaca, menulis, berbicara) sebagai tujuan pembelajaran bahasa dan mengakui bahwa ada kaitannya dengan kegiatan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
  Ciri-ciri pendekatan komunikatif antara lain: mengutamakan makna sebenarnya daripada tata gramatikalnya, adanya kegiatan komunikasi fungsional dan interaksi sosial yang saling berkaitan, pembelajaran berorientasi pada pemerolehan kompetensi komunikatif, bukan ketepatan gramatikal (pemahaman untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari), pembelajaran diarahkan pada modifikasi dan peningkatan murid dalam menemukan kaidah bahasa lewat kegiatan berbahasa (learning by doing), dan materi pembelajaran berangkat dari analisis kebutuhan berbahasa pembelajaran.
  Manfaat pendekatan komunikatif antara lain: siswa termotivasi untuk mengembangkan keterampilan berbahasanya setelah mengetahui bahwa ada kaitannya dengan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, siswa akan lebih mudah untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sosialnya, dan siswa tidak hanya memiliki pengetahuan tentang kebahasaan, tetapi juga memiliki kompetensi untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
  Contoh pembelajaran dengan pendekatan komunikatif yaitu ketika tanya jawab antara siswa dengan guru, maka akan terjadi interaksi dan pertukaran informasi dan ketika siswa menggunakan keterampilan berbahasanya (menyimak, membaca, menulis, dan berbicara), maka secara langsung maupun tidak, telah terjadi pembelajaran dengan pendekatan komunikatif.


DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, Dadan. 2008. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar.Bandung: Pustaka Latifah.
Kusuma, Hendra. 2008. Mempengaruhi dengan Kekuatan Bicara. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan, Metode, Teknik, dan Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia