Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

RELIABILITAS ALAT UKUR DALAM ASESMEN BAHASA

Gambar
RELIABILITAS ALAT UKUR DALAM ASESMEN BAHASA Disusun Oleh: Nama: Aprilia Wulandari Prodi: Pendidikan Bahasa Indonesia 2016 A NIM: 16188201021 Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dosen Pembimbing: M. Bayu Firmansyah, M.Pd STKIP PGRI PASURUAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2019 A. PENGERTIAN           Reliabilitas merupakan kriteria ukuran apakah suatu alat ukur dapat mengukur secara konsisten sesuatu yang akan diukur dari waktu ke waktu. Dengan demikian, reliabilitas merujuk pada derajat keajekan (consistency) alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya. Reliabilitas dipengaruhi oleh kesalahan acak, yaitu faktor-faktor yang akan menyebabkan perbedaan skor dalam penggunaan alat pengukur secara berulang-ulang.             Suatu alat ukur seperti tes dikatakan memiliki reliabilitas atau keterandalan bilamana tes tersebut dipakai mengukur berulang-ulang hasilnya sama. Reliabilitas diartikan dengan keaje

PROFIL PEMBELAJARAN BAHASA

Gambar
PROFIL PEMBELAJARAN BAHASA Disusun Oleh: Nama: Aprilia Wulandari Prodi: Pendidikan Bahasa Indonesia 2016 A NIM: 16188201021 Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Dosen Pembimbing: M. Bayu Firmansyah, M.Pd STKIP PGRI PASURUAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2019 1. Karakterikstik Pribadi dan Lingkungan a. Umur         Umur merupakan faktor yang penting untuk dipertimbangkan karena berkaitan dengan tingkat perkembangan dan kematangan. b. Jenis Kelamin          Dari penelitian-penelitian psikologi diketahui bahwa perempuan dan laki-laki mempunyai tempo dan ritme perkembangan yang relative berbeda. c. Pengalaman Prasekolah           Pengalam prasekolah mempengaruhi kemampuan peserta didik dalam belajar disekolah. Sardja (1981) dan Supriadi (1982) diketahui bahwa prestasi membaca, bahasa Indonesia, dan matematika (berhitung) peserta didik SD yang pernah menempuh TK lebih tinggi dari pada yang tidak menempuh TK. d.

VALIDITAS ALAT UKUR DALAM ASESMEN BAHASA

Gambar
VALIDITAS ALAT UKUR DALAM ASESMEN BAHASA Disusun Oleh: Nama: Aprilia Wulandari Prodi: Pendidikan Bahasa Indonesia 2016 A NIM: 16188201021 Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dosen Pembimbing: M. Bayu Firmansyah, M.Pd STKIP PGRI PASURUAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2019            Validitas merupakan suatu keadaan apabila suatu instrumen evaluasi dapat mengukur apa yang sebenarnya harus diukur secara tepat. Jenis-jenis validitas ada 6, yaitu sebagai berikut:: 1. Validitas Isi            Validitas isi adalah ketepatan suatu alat ukur ditinjau dari isi alat ukur tersebut. Suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas isi apabila isi atau materi atau bahan alat ukur tersebut betul-betul merupakan bahan yang representative terhadap bahan pembelajaran yang diberikan. 2. Validitas Konstruk            Validitas konstruk berkaitan dengan konstruksi atau konsep bidang ilmu yang akan di uji validitas ala

PROSES PEMEROLEHAN BAHASA DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA

Gambar
PROSES PEMEROLEHAN BAHASA DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA Disusun Oleh: Nama: Aprilia Wulandari Prodi: Pendidikan Bahasa Indonesia 2016 A NIM: 16188201021 Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Dosen Pembimbing: M. Bayu Firmansyah, M.Pd STKIP PGRI PASURUAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2019         Belajar bahasa kedua terjadi pada masyarakat multilingual, yakni pada saat peserta didik harus mulai belajar bahasa kedua untuk dapat berkomunikasi antar daerah, antar provinsi atau lingkungan masyarakat pembatasan. Selpama dua abat terakhir, penggunaan terminology linguistic sosiolinguistik, anthropological linguistics dan psycholinguistics telah mengubah definisi dan korpus kerja mengenai bahasa sebelumnya. Ilmu-ilmu bahasa membantu pembentukan kebijakan tentang bahasa dan perencanaannya dan pengembangan bahasa ibu (notive language) serta pendidikan bilingual tentang sifat-sifat bahasa dapat dinyatakan bahwa bahasa sekaligus

PENYUSUNAN ASESMEN BAHASA NONTES

Gambar
PENYUSUNAN ASESMEN BAHASA NONTES Disusun Oleh: Nama: Aprilia Wulandari Prodi: Pendidikan Bahasa Indonesia 2016 A NIM: 16188201021 Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dosen Pembimbing: M. Bayu Firmansyah, M.Pd STKIP PGRI PASURUAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2019 A. PENYUSUNAN ASESMEN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) Asesmen kinerja/unjuk kerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk mendemonstrasikan dan kriteria yang diinginkan. Asesmen kerja digunakan untuk kompetensi yang berhubungan dengan praktik. Untuk mengevaluasi apakah penilaian asesmen kinerja tersebut sdah dianggap berkualitas baik, maka harus memperhatikan kriteria-kriteria berikut ini: 1) Generability: apakah performen siswa dalam melakukan tugas yang diberikan tersebut sudah memadai untuk digeneralisasikan kepada tugas-tugas lain? 2) Authenticity: apakah tugas yang diberikan tersebut sudah serupa dengan apa yang sering dih

PENDEKATAN DAN METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA

Gambar
PENDEKATAN DAN METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA Disusun Oleh: Nama: Aprilia Wulandari Prodi: Pendidikan Bahasa Indonesia 2016 A NIM: 16188201021 Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Dosen Pembimbing: M. Bayu Firmansyah, M.Pd STKIP PGRI PASURUAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2019 1. Pendekatan  Pendekatan rasional dekenal juga sebagai aliran mentalis yang dipelopori oleh Chomsky. Asumsi-asumsi tentang bahasa menurut aliran ini adalah : Manusia adalah satu-satunya yang dapat belajar bahasa. Bahasa yang hidup adalah bahasa yang digunakan dalam berfikir. Bahasa yang hidup ditandai oleh kreativitas yang dianut oleh aturan-aturan tatabahasa. Aturan tatatbahasa bertalian dengan tingkah laku kejiwaan.         Dibawah ini dikemukakan beberapa pemikiran dari semi (1993) berkenaan dengan pendekatan dan metodologi pengajaran dan beberapa ahl pembelajaran bahasa lainya. (1) Pendekatan Formal        Semi (1993) meny

PENYUSUNAN TES BAHASA

Gambar
PENYUSUN TES BAHASA  Disusun Oleh: Nama: Aprilia Wulandari Prodi: Pendidikan Bahasa Indonesia 2016 A NIM: 16188201021 Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dosen Pembimbing: M. Bayu Firmansyah, M.Pd STKIP PGRI PASURUAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2019 A.  Menentukan Tujuan Tes       Tujuan tes sangat penting karena setiap tujuan memiliki penekanan yang berbeda-beda. Ditinjau dari tujuannya, ada empat macam tes yang digunakan di lembaga pendidikan, yaitu: (1) tes penempatan, (2) tes diagnostic, (3) tes formatif, (4) tes sumatif. Sistem penilaian berbasis kompetensi pada umumnya menggunakan 3 tes, yaitu sebagai berikut: 1) Tes diagnostik berguna untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, termasuk kesalahan pemahaman konsep. 2) Tes formatif bertujuan untuk memperoleh masukan tentang tingkat keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. 3) Tes sumatif diberikan diakhir suatu pelajara