PENYUSUNAN TES BAHASA

PENYUSUN TES BAHASA 

Disusun Oleh:
Nama: Aprilia Wulandari
Prodi: Pendidikan Bahasa Indonesia 2016 A
NIM: 16188201021

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing:
M. Bayu Firmansyah, M.Pd



STKIP PGRI PASURUAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2019


A.  Menentukan Tujuan Tes
      Tujuan tes sangat penting karena setiap tujuan memiliki penekanan yang berbeda-beda. Ditinjau dari tujuannya, ada empat macam tes yang digunakan di lembaga pendidikan, yaitu: (1) tes penempatan, (2) tes diagnostic, (3) tes formatif, (4) tes sumatif. Sistem penilaian berbasis kompetensi pada umumnya menggunakan 3 tes, yaitu sebagai berikut:
1) Tes diagnostik berguna untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, termasuk kesalahan pemahaman konsep.
2) Tes formatif bertujuan untuk memperoleh masukan tentang tingkat keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran.
3) Tes sumatif diberikan diakhir suatu pelajaran, atau akhir semester.

B. Menyusun Kisi-kisi Tes
      Kisi-kisi merupakan matriks yang berisi spesifikasi soal-soal yang akan dibuat. Fungsi kisi-kisi yaitu sebagai pedoman penulisan soal juga digunakan sebagai pedoman perakitan soal. Syarat kisi-kisi antara laian : (1) harus mewakili kurikulum, (2) ditulis dengan singkat dan jelas (3) soal dapat disusun sesuai dengan bentuk soal. Hal penting dalam menentukan materi tes adalah kompetensi dasar yang ingin dicapai, materi, dan indicator soal. Ada berbagai jenis dan bentuk tes bahasa jenis tes yang digunakan bisa berupa tes objektif digunakan untuk mengevaluasi hasil-hasil belajar berupa kemampuan-kemampuan mengingat dan mengenal kembali fakta-fakta, memahami hubungan antara dua hal atau lebih, dan mengaplikasikan prinsip-prinsip. Bentuk tes non-objektif untuk mengukur hasil-hasil belajar yang bersifat kompleks seperti mengevaluasi hasil belajar mengajar kompleks seperti menjelaskan sebab-akibat, melukiskan aplikasi prinsip-prinsip, mengajukan pertanyaan yang relevan.

C.Menulis Soal Tes.
      Dasar penentuan jumlah butir tes adalah jenis dan bentuk tes yang digunakan. Untuk jenis tes objektif diperlukan jumlah butir tes yang jauh lebih besar dari pada tes non-objektif. Setelah ditetapkan jumlah butir tes yang harus dipersiapkan sesuai dengan jenis dan bentuk tes yang akan digunakan, selanjutnya dilakukan penulisan butir-butir tes. Untuk mempermudah pengaturan, soal terlebih dahulu dituliskan di kartu-kartu soal.

D. Menelaah Soal Tes
      Cara menelaah butir-butir tersebut adalah : 1) telaah secara kualitatif, yakni telaah oleh teman sejawat dalam rumpun keahlian yang sama, dilakukan sebelum tes diuji coba yang digunakan, 2) telaah secara Kuantitif, yakni analisis berdasarkan hasil uji coba atau hasil penggunaan tes, dilakukan setelah tes diuji berdasarkan hasil coba. Telaah butir tes dilakukan terhadap materi, ranah konstruksi, dan ranah bahasa.

E.Melakukan Uji Coba Tes
      Tujuan uji coba adalah untuk mengukur validitas dan reliabilitas.  Uji validitas bertujuan untuk mencari kesesuaian tes dengan kemampuan yang akan diukur. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat kemampuan tes tersebut melakukan pengukuran dengan tingkat keajekan tertentu.

F.  Menganalisis Butir Soal Tes
      Secara garis besar dapat dikatakan bahwa ada dua cara menganalisis soal, yaitu analisis secara teoritik /kualitatif dilakukan uji coba sebagaimana telah diuraikan diatas, yakni dengan cara mencermati butir-butir soal yang disusun dilihat kesesuaian dengan kompetensi dasar dan indicator yang diukur serta pemenuhan persyaratan baik dari ranah materi, konstruk, maupun bahasa, secara kuantitatif dapat dilakukan dengan mengadakan uji derajat kesukaran daya beda tes tersebut.

G. Memperrbaiki Tes
      Setelah seluruh butir tes/soal ditelaah dari ranah materi, konstruksi, dan bahasa. Setelah itu dikelompokan menjadi tiga yaitu: (1) butir-butir  tes yang dianggap baik atau diterima, (2) butir-butir tes yang tidak baik atau ditolak, dan (3) butir-butir tes yang kurang baik diperbaiki.

H. Merakit Tes
      Dalam merakit tes, butir-butir soal dapat dikelompokkan menurut urutan kompetensi dasar, taraf kesukaran, dan format (kompetensi bentuk soal). Urutan soal pada tiap kompetensi dasar diurutkan menurut tingkat kesulitannya, mulai dari yang mudah ke yang sulit.

I. Melaksanakan Tes
      Tugas guru ialah membantu menghilangkan perasaan kecemasan dan ketakutan ini dengan menjelaskan bahwa hasil tes digunakan untuk mengembangkan proses belajar mengajar, waktu yang disediakan memadai, matari soal diambil dari pelajaran sehari-hari dan sebagainya. Berikut ini beberapa petunjuk yang dapat diterapkan selama tes berlangsung:
1) Jangan berbicara yang tidak perlu selama siswa mengerjakan tugas.
2) Usahakan interupsi dari siswa seminimal munkin.
3) Hindari petunjuk atau menjawab pertanyaan individual.
4) Semua bentuk percakapan antara peserta didik tes supaya dilarang.

J. Menafsirkan Hasil Tes
       Hasil tes yang diselenggarakan oleh guru tersebut mempunyai banyak kegunaan, antara lain : (1) dapat mengetahui apakah peserta didik sudah mengetahui bahan yang disajikan oleh guru, (2) dapat mengetahui bagai mana yang belum dikuasai, sehingga peserta didik berusaha untuk mempelajarinya lagi sebagia upaya perbaikan, (3) dapat menjadi penguatan bagi peserta didik dan (4) dapat menjadi diagnosis bagi peserta didik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa

Pendekatan, Metode, Teknik, dan Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia