RELIABILITAS ALAT UKUR DALAM ASESMEN BAHASA

RELIABILITAS ALAT UKUR DALAM ASESMEN BAHASA

Disusun Oleh:
Nama: Aprilia Wulandari
Prodi: Pendidikan Bahasa Indonesia 2016 A
NIM: 16188201021

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing:
M. Bayu Firmansyah, M.Pd



STKIP PGRI PASURUAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2019

A. PENGERTIAN
          Reliabilitas merupakan kriteria ukuran apakah suatu alat ukur dapat mengukur secara konsisten sesuatu yang akan diukur dari waktu ke waktu. Dengan demikian, reliabilitas merujuk pada derajat keajekan (consistency) alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya. Reliabilitas dipengaruhi oleh kesalahan acak, yaitu faktor-faktor yang akan menyebabkan perbedaan skor dalam penggunaan alat pengukur secara berulang-ulang.
            Suatu alat ukur seperti tes dikatakan memiliki reliabilitas atau keterandalan bilamana tes tersebut dipakai mengukur berulang-ulang hasilnya sama. Reliabilitas diartikan dengan keajekan bilamana tes tersebut diujikan berkali-kali hasilnya relatif sama, artinya setelah hasil tes pertama dengan tes berikutnya dikorelasikan terdapat hasil korelasi yang signifikan. Reliabilitas diartikan dengan stabilitas bilamana tes itu diujikan dan hasilnya diadakan analisis reliabilitas dengan menggunakan kriteria internal dalam tes tersebut.

B. JENIS UJI RELIABILITAS
            Ada dua macam reliabilitas, yaitu:
(1) Reliabilitas internal adalah uji reliabilitas yang dicari dari harga dalam skor tes itu sendiri, yaitu dengan cara membandingkan bagian skor tes yang satu dengan skor tes yang lain dalam tes yang sama.
(2) Reliabilitas eksternal dilakukan dengan cara membandingkan suatu skor tes dengan skor tes lain/skor tes hasil ulangan.
            Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengadakan uji reliabilitas tes, baik internal maupun eksternal adalah sebagai berikut.

(1) Reliabilitas eksternal:
a) Metode ulang (test-retest realiability), untuk menguji reliabilitas alat ukur dengan jalan mengujikan alat ukur tersebut dua kali atau lebih, kemudian hasilnya dikorelasikan.
b) Metode sejajar (equivalent-forms reliability), dilakukan dengan jalan menyusun dua buah alat ukur yang memiliki kemiripan/kesamaan/paralel/ekuivalen, setelah kedua tersebut diujikan, kemudian hasilnya dikorelasikan.

(2) Reliabilitas internal:
a) Metode belah dua (split-half reliability), dilakukan dengan jalan membelah alat ukur misalnya tes menjadi dua bagian dan skor kedua belahan tersebut dikorelasikan dengan rumus tertentu. Metode belah dua terbagi menjadi:
1) Rumus Spearman-Brown.
Setelah skor reliabilitas setengah tes dikorelasikan dengan rumus Product Moment, selanjutnya dihitung koefisien korelasi satu tes penuh dengan menggunakan rumus Spearman-Brown.
2) Rumus Flanangan
Rumus ini digunakan untuk mencari reliabilitas tes dengan jalan metode belah dua, tetapi tidak menggunakan jalan korelasi Product Moment seperti rumus Spearman-Brown. Rumus ini menggunakan masing-masing standar deviasi untuk masing-masing belahan dan pada skor total.
3) Rumus Rulon
Rumus ini menggunakan kuadrat dari deviasi nilai ganjil dan nilai genap dan standar deviasi kuadrat dari skor total.
4) Uji Homogenitas
a) Rumus K-R 20
Cara menggunakan rumus ini adalah (1) membuat tabel analisis butir tanpa harus mengelompokkannya dalam nomor ganjil dan genap, (2) menghitung proporsi yang menjawab benar dan proporsi yang menjawab salah pada masing-masing butir dalam tabel analisis butir, (3) mengalikan proporsi yang menjawab benar dan proporsi yang menjawab salah, (4) mencari varians (standar deviasi kuadrat) dari skor total, dan (5) menghitung reliabilitas tes dengan rumus K-R 20.
b) Rumus K-R 21
Rumus ini dilakukan cukup dengan mengetahui skor total dan varians dari skor total tersebut; jumlah butir soal dengan mean skornya.
c) Rumus Hoyt
Langkah-langkah: (1) mencari jumlah kuadrat responden, (2) mencari jumlah kuadrat butir, (3) mencari jumlah kuadrat total, (4) mencari jumlah kuadrat sisa, (5) mencari varians sisa dengan menggunakan tabel F, dan (6) memasukkan ke dalam rumus Hoyt
d) Rumus Alpha
Rumus ini dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas tes yang menggunakan skala Likert (skala sikap), tes yang menggunakan bentuk esai, sehingga pengukurannya tidak hanya menggunakan skor benar = 1 dan skor salah = 0 seperti pada tes objektif, tetapi dapat menggunakan skor atau skala 1-9, 1-10, dan sebagainya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa

Pendekatan, Metode, Teknik, dan Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia